Sabtu, 06 September 2014

KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PATI




Abstrak
Perpustakaan sekolah merupakan tempat dan sumber informasi yang memiliki peran dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Tetapi keberadaan perpustakaan sekolah masih belum mendapat perhatian yang optimal dari dunia pendidikan, yang semestinya perpustakaan merupakan bagian yang penting dari sekolah dan unit yang menyediakan berbagai informasi atau pengetahuan untuk kepentingan pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa serta memegang peranan yang penting dalam pelaksanaan kurikulum sekolah. Penting atau tidaknya perpustakaan tergantung pada kegiatan dalam menyediakan koleksi perpustakaan secara tepat dan akurat. Yang tidak kalah pentingnya kualitas perpustakaan sekolah ditentukan oleh warga masyarakat sekolah atau pemustaka. Kualitas layanan perpustakaan dipengaruhi oleh sumber daya manuasi yang memiliki pengetahuan dan professional, sistem layanan yang baik, sarana dan prasarana, anggaran dan koleksi perpustakaan. Oleh karena itu penulis melakukan kajian tentang bagaimana kualitas layanan di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati.

Kata Kunci
Kualitas, Layanan, Pemustaka, Perpustakaan

 
Pendahuluan
Menurut Basuki Sulistyo (2010: 2.16) perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan formal di lingkungan pendidikan yang merupakan sumber belajar untuk mendukung tujuan pendidikan. Perpustakaan merupakan pusat sumber belajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut. Oleh karena itu perpustakaan sebagai wahana belajar atau sumber informasi perlu dibangun agar lebih baik dan berkembang.
Menurut Nasution dalam Karmidi Martoatmojo (2009 : 1.5) “Perpustakaan adalah pelayanan”. Perpustakaan tidak bisa terlepas dari kegiatan pelayanan. Layanan perpustakaan merupakan tolak ukur dari baik buruknya sebuah perpustakaan. Keberhasilan perpustakaan dapat dilihat dari tingkat kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna ditentukan oleh kualitas layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan harus dilakukan secara prima dan berorientasi pada kebutuhan pemustaka sehingga pemustaka dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara optimal.
Tujuan perpustakaan sekolah untuk menunjang pelaksanaan program kurikulum sekolah, memperluas pengetahuan para siswa dan tentunya menyediakan bahan pustaka yang bermutu dan berkualitas. Di perpustakaan sekolah bahan pustaka yang tersedia harus relevan dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Dalam upaya menempatkan perpustakaan menjadi suatu bagian dari aktifitas di lingkungan sekolah, maka tugas dari seorang petugas perpustakaan mensosialisasikan perpustakaan tersebut kepada guru, murid dan karyawan sekolah agar mereka menggunakan koleksi dan fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah.
Menurut penjelasan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Perpustakaan merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu, perpustakaan bermanfaat sebagai tempat rekreasi dan meningkatkan minat baca siswa sehingga perpustakaan perlu dikelola secara professional yang meliputi koleksi, layanan, tenaga dan sumber pendanaan.
Bentuk kegiatan layanan perpustakaan berupa jasa. Layanan perpustakaan harus mengedepankan kecepatan, ketepatan dan kepuasan pemustaka seperti yang dilakukan oleh perusahaan dibidang jasa (Suherman, 2009:134). Faktor yang perlu diperhatikan agar kegiatan layanan bisa memenuhi kebutuhan pemustaka antara lain: (1) menciptakan kesan yang baik terhadap pemustaka (2) penyajian informasi yang efektif dan efisien (3) menghasilkan cara yang cepat dan tepat (4) sarana dan prasarana yang memadai (5) koleksi bahan pustaka yang relevan dengan proses menunjang kegiatan belajar mengajar.
Kenyataan di lapangan bahwa Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati sebagai salah satu sarana yang menunjang proses pembelajaran sudah memaksimalkan layanan yang diberikan meskipun baru berupa layanan yang standard yang disediakan seperti layanan sirkulasi, layanan rujukan cepat dan  layanan referensi. Namun untuk mencapai kepuasan pemustaka seharusnya perpustakaan menciptakan layanan yang belum ada di perpustakaan sekolah lainnya. Oleh karena itu, penulis melakukan kajian tentang kualitas layanan di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : (1) bagaimana kualitas layanan yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati (2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati.

Metodologi Penulisan
Jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan layanan yang ada di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati apakah layanan yang diberikan oleh pemustaka memberikan kesan yang biasa, memuaskan atau justru tidak berkesan sama sekali. Adapun jenis data dalam penelitian adalah seluruh kegiatan yang dilakukan antara petugas perpustakaan dengan pemustaka dalam kegiatan layanan perpustakaan yang menjadi rutinitas setiap harinya.
 Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a.       Observasi
“Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melihat langsung kegiatan responden tanpa interaksi langsung dengan responden” (Hartinah Sri, 2013:4.8). Observasi digunakan untuk mengetahui kenyataan di lapangan.
Dalam hal ini penulis melakukan observasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati yang berkaitan dengan kegiatan layanan.
b.      Wawancara
“Wawancara adalah kegiatan pengumpulan data melalui tatap muka langsung antara peneliti dengan responden” (Hartinah Sri, 2013:4.7). Penulis melakukan wawancara individu dengan petugas perpustakaan dan sebagian pemustaka untuk mengumpulkan data yang terkait dengan layanan.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui sejauhmana kualitas layanan dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam meningkatkan layanan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati.

Pembahasan
Bukan hal yang mudah untuk menciptakan perpustakaan sebagai tempat yang ideal dan menarik yang selalu dipadati oleh para pemustaka. Diperlukan upaya agar perpustakaan diminati pemustaka dengan meningkatkan kualitas perpustakaan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas layanan perpustakaan antara lain :
1.        Jenis Layanan Perpustakaan
Layanan merupakan faktor utama perpustakaan dalam pencapaian keberhasilan dalam hal penyebaran informasi dan pemanfaatan jasa serta fasilitas di perpustakaan. Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah menengah atas (Haryuni Sri, 2009:49) ada beberapa jenis layanan guna memenuhi kebutuhan pengguna seperti layanan sirkulasi, layanan referens dan layanan membaca. Adapun pelayanan yang terdapat di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati juga tidak lepas dari jenis layanan yang telah dipaparkan dalam buku pedoman tersebut antara lain :
a.       Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi merupakan jenis layanan yang berupa kegiatan dimana pemustaka mengembalikan dan meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan prosedur atau tata cara yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati. Pada layanan sirkulasi ini memiliki peranan penting atau ujung tombak dari jasa yang sudah diberikan perpustakaan terhadap pemustaka. Perpustakaan melayankan koleksinya atau menjual produknya kepada pemustaka. Apabila di bagian layanan sirkulasi ini terdapat arus peminjaman dan pengembalian koleksi lancar dan prosentasenya besar akan pemanfaatan koleksi maka perpustakaan tersebut berhasil menjual jasa dalam pemenuhan kebutuhan pemustaka. Kegiatan yang terdapat dalam layanan sirkulasi ini meliputi : peminjam, pengembalian, pengawasan atas pemustaka yang keluar atau masuk dari perpustakaan dalam pemakaian koleksi,  pendaftaran anggota, penagihan dan pemberian denda bagi pemustaka yang terlambat dalam pengembalian bahan pustaka. Layanan sirkulasi merupakan sentral dari semua layanan yang ada di perpustakaan. 
b.      Layanan Referensi
Layanan referensi merupakan jenis layanan untuk membantu pemustaka dalam pencarian koleksi perpustakaan sebagai bahan rujukan dimana pustakawan aatau petugas perpustakaan memberikan bimbingan tentang bagaimana cara menggunakan koleksi referensi dalam pencarian informasi agar sumber bahan rujukan yang dibutuhkan relevan. Layanan referensi atau rujukan ini banyak dimanfaatkan siswa dalam menghadapi lomba olimpiade dan pembuatan tulisan ilmiah. Koleksi referensi yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati seperti : kamus, esiklopedia, sumber geografi, kliping brosur, karya ilmiah, penerbitan pemerintah dan buku-buku olimpiade. Peminjaman koleksi bahan rujukan ini bisa dibawa pulang bagi siswa yang sedang menghadapi lomba olimpiade.
c.       Layanan Ruang Baca
Layanan ruang baca merupakan jenis layanan yang hanya dibaca di tempat dan disediakan ruang baca. Dengan layanan sirkulasi yang dibatasi dengan aturan jumlah dan lama peminjaman maka perpustakaan SMA Negeri 1 Pati menyediakan layanan ruang baca karena untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dalam memanfaatkan sumber informasi. Pemakai dapat memanfaatkan sumber informasi yang disediakan selama jam buka perpustakaan khususnya ruang baca. Ruang baca di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati diperuntukkan bagi : (1) pemustaka yang belum memiliki kartu anggota (2) pemustaka yang memanfaatkan waktu istirahat atau jam kosong.
·         Keuntungan Layanan Ruang baca
a.       Pemustaka dapat menambah informasi dari berbagai sumber dalam waktu yang pendek.
b.      Peningkatan layanan perpustakaan.
c.       Peningkatan jumlah anggota.
·         Kerugian Layanan Ruang Baca
a.       Terbatas pada waktu yang relatif singkat.
b.      Koleksi yang dibaca tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang.
d.      Layanan Audiovisual
Layanan Audiovisual merupakan layanan yang diberikan perpustakaan yang menyediakan koleksi selain buku dan cara penyajiannya memerlukan saran pendukung.
Dari semua layanan yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati dimaksudkan untuk mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada pemustaka agar perpustakaan menjadi sumber belajar dan informasi untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
2.        Sistem Layanan
“semua perpustakaan sekolah harus memegang prinsip demokrasi informasi” (Suherman, 2013 : 134). Petugas perpustakaan tidak membedakan dalam penyebaran informasi atau memanfaatkan layanan jasa perpustakaan pada umumnya perpustakaan memiliki dua jenis layanan yaitu (1) sistem layanan terbuka dan (2) system layanan tertutup. System layanan terbuka adalah layanan yang memberikan kebebasan kepada pemustaka untuk memilih dan mencari sendiri koleksi yang diinginkan ke rak. Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati menggunakan system layanan terbuka. Peminjaman, pengembalian dan penelusuran koleksi menggunakan  sarana manual dan memanfaatkan Teknologi informasi seperti komputer.
3.        Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dari perpustakaan. Tersedianya tenaga perpustakaan yang terampil dan berdedikasi memungkinkan perpustakaan menjadi berkembang dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Permasalahan yang kadang menjadi hambatan bagi perpustakaan sekolah adalah kurangnya SDM dalam mengelola perpustakaan atau dikelola oleh tenaga pendidik sebagai sampingan atau pelengkap jam mengajar. Lebih ironis jika SDM tidak mempunyai kompetisi dalam mengelola perpustakaan.
Kompetensi pustakawan sangat berpengaruh terhadap layanan (Suherman, 2013:32). Memberikan layanan terhadap pemustaka harus memperhatikan etika agar lebih menarik dan pemustaka merasa senang ataupun nyaman. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melayani pemustaka adalah sebagai berikut: (1) menunjukkan wajah yang penuh senyum dan sikap yang bersahabat (2) berpenampilan rapi dan sopan (3) menghindari kebiasaan buruk seperti sambil SMS saat melayani pemustaka.
Berkepribadian dalam layanan membangun citra diri sendiri dan membawa pengaruh positif bagi citra perpustakaan di mata pemustaka. Seorang pengelola perpustakaan bukan sekedar petugas yang hanya melayani dan mengolah tetapi sebagai penghubung antara koleksi dengan pemustaka. Sebagai seorang pustakawan harus mampu mengubah anggapan terhadap pustakawan seperti pustakawan adalah orang buangan, galak, bodoh, berkacamata tebal dan berpakaian lusuh. Oleh karena itu perlu diberitahukan terhadap masyarakat bahwa untuk masa sekarang pustakawan semacam itu sudah tidak ada meskipun ada hanya pustakawan yang belum mau berubah atau berbenah diri.
4.        Sarana dan Prasarana
Selain faktor yang sudah dijelaskan diatas masih ada satu unsur yang tidak kalah pentingnya yaitu sarana dan prasarana sebagai penunjang untuk meningkatkan kualitas layanan. Adapun perpustakaan SMA Negeri 1 Pati dilengkapi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang tersedia di ruang perpustakaan yang tertata rapi sehingga memberi kenyamanan, kepuasan dan menyenangkan bagi pemustaka. Saran dan prasarana yang ada di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati sebagai berikut :
a.       Gedung / Tata Ruang
Keberadaan gedung berfungsi sebagai wadah dalam melaksanakan kegiatan kepustakawanan dan informasi (Lasa, 2009:197). Letak gedung atau ruang di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh pemustaka. Dalam perencanaan gedung atau ruang harus memperhatikan tata letak, desain dan kebutuhan pemustaka. Dengan penataan ruang yang baik akan meningkatkan kualitas layanan dan kinerja pustakawan. Dalam perencanaan gedung atau ruang perlu memperhatikan kebutuhan pengguna. Gedung perpustakaan SMA Negeri 1 Pati yang dibangun diharapkan mampu untuk menampung berbagai kegiatan perpustakaan. Ada beberapa ruangan antara lain: (1) ruang kerja petugas (2) ruang baca (3) ruang koleksi (4) ruang study carel (5) ruang referensi (6) ruang layanan (7) gudang (8) kamar mandi.
b.      Perabot dan Perlengkapan
Pengadaan perabot dan perlengkapan agar penggunaannya tepat dan optimal perlu memperhatikan faktor tinggi pendeknya tubuh, bentuk tubuh, kondisi ruangan dan jarak pergerakan. Agar dapat kelancaran, keamanan dan kenyamanan maka perencanaan perabot perlu memperhatikan factor ergonomi (Lasa, 2009:206). Dengan memperhatikan faktor ergonomic dapat mengurangi kecelakaan di tempat kerja.
Diperlukan kecermatan dalam penyediaan perabot maupun perlengkapan karena ketersediaan ruangan dan rencana tata ruang menjadi faktor yang mempengaruhinya. Perabot maupun perlengkapan perpustakaan bisa terbuat dari kayu atau logam. Pemilihan bahan perabot dan perlengkapan disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan. Perabot dan perlengkapan yang dimiliki oleh perpustakaan SMA Negeri 1 Pati guna mendukung segala kegiatan atau sebagai saran penunjang antara lain: (1) rak buku (2) rak majalah (3) rak surat kabar (4) meja dan kursi baca (5) meja sirkulasi (6) lemari katalog (7) almari display (8) meja multimedia (9) TV (10) komputer dan masih banyak lagi perabot dan perlengkapan sebagai fasilitas di perpustakaan tersebut.
c.       Koleksi
Koleksi merupakan bagian yang menentukan keberhasilan dari tujuan perpustakaan karena koleksi yang sedikit, kurang menarik dan tidak relevan akan berpengaruh pada kemajuan di perpustakaan. Pengadaan koleksi di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati diadakan rutin setiap tahun meskipun pustakawan mempunyai peranan yang pasif dalam pemilihan koleksi karena tidak dilibatkan dalam rapat komite dalam pengadaan koleksi.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan analisis rumusan masalah dan pembahasan mengenai kualitas layanan di perpustakaan SMA Negeri 1 Pati bahwa pada dasarnya perpustakaan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati telah melaksanakan tugas pokoknya dalam hal member bantuan mencari bantuan mencari bahan informasi yang diperlukan oleh masyarakat sekolah atau pemustaka serta mengolahnya untuk disajikan dengan sebaik-baiknya. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan akan dua hal sebagai berikut :
1.      Kualitas layanan yang ada di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati sudah efektif dalam penyajian informasi kepada pemustaka meskipun ada sedikit kendala dalam sebuah layanan yang belum terwujud seperti layanan fotokopi.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Pati cukup mendukung mesti pustakawan tidak dilibatkan dalam pemilihan koleksi karena yang menentukan pengadaan koleksi adalah komite sekolah dan kepala sekolah. Padahal peranan pustakawan sangat menentukan kualitas koleksi perpustakaan.
Dari simpulan tersebut, penulis memberikan saran dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan SMA Negeri 1 Pati yaitu :
1.      Untuk menambah kenyamanan pengunjung perpustakaan lebih baik ruang perpustakaan dilengkapi dengan adanya pendingin ruangan atau AC.
2.      Perlunya penambahan petugas perpustakaan yang terampil, cekatan dan memiliki pendidikan ilmu pengetahuan guna menunjang kualitas layanan.


 Daftar Pustaka
Sulistyo, Basuki (2010). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Suherman (2013). Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung : Literate Publishing.
Karmidi, Martoatmodjo (2009). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sutarno (2006). Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Yulianto, Agus (2011). Media Pustaka. Semarang : Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
Haryunie, Sri (2009). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Menengah Atas. Semarang : Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
Hs, Lasa (2009). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book Publisher.
Lestari, Ninik (2012). Laporan Praktik Kerja Perpustakaan di SMA Negeri 1 Pati. Hal 5-7.